Arkeolog Temukan Pertanian Kuno di Yaman

Wednesday, July 30, 2008

Para arkeologi yang bekerja di dataran tinggi gersang terpencil di Yaman selatan telah menemukan bukti baru mengenai peralihan pada masa lalu dari peternakan ke pertanian irigasi sekitar 5.200 tahun silam.

Michael Harrower dari University of Toronto dan tim The Roots of Agriculture in Southern Arabia (RASA) melakukan eksplorasi di Wadi Sana.

Mereka mendokumentasikan 174 jaringan irigasi kuno, mengambil contoh topografi dan hidrologi, dan mewawancarai peternak kambing dan unta saat ini serta petani irigasi.

"Pertanian di Yaman tampaknya relatif belakangan dibandingkan dengan daerah lain di Timur Tengah, tempat pertanian pertama kali berkembang mendekati akhir jaman es terakhir, sekitar 12.000 tahun lalu," kata penulis Michael Harrower dari Fakultas Anthropologi di University of Toronto, seperti dikutip Xinhuanet.

"Jelas bahwa petani terdahulu di Yaman menghadapi tantangan, kondisi sosial dan lingkungan hidup yang unik. Temuan kami memperlihatkan pertanian di Yaman selatan memerlukan teknologi peralihan yang disesuaikan dengan musim beternak (musim panas) dari tanah lapang bergelombang bersama dengan pemahaman baru mengenai lahan sosial dan hak atas sumber air -- yang langka," katanya.

Para peneliti menggunakan pemetaan Geographic Information Systems (GIS) komputer guna memastikan bahwa peternak kuno mengembangkan pengetahuan keahlian hidrologi dan menjadikan tempat penampungan air kecil serta lahan untuk irigasi.

Beberapa kajian mengenai hak atas air dan lahan kontemporer, termasuk prinvip yang termaktub di dalam hukum Islam menunjukkan asal mereka berada pada awal penanganan air sebagai prinsip hak kewajaran akan air suku yang diwarnai dengan perubahan ideologi dan budaya.

Temuan itu dan temuan lain di bagian selatan Jazirah Arab belum lama ini telah membantu pencatatan keragaman peralihan dari peternakan ke pertanian, yang di Yaman belakangan memberi kesempatan bagi berdirinya negara dan kota besar pada masa lalu dengan teknologi irigasi canggih yang mengubah gurun menjadi sangat banyak oasis subur.

Sumber: www.antara.co.id

0 comments: